5 Fakta Erupsi Gunung Merapi, Boyolali dan Magelang Hujan Abu

JAKARTA – Gunung Merapi kembali erupsi pada Jumat, 1 Desember 2023, pukul 19.27 WIB. Gunung yang terletak di Jawa Tengah ini mengeluarkan awan panas guguran (APG) dari puncaknya dengan jarak luncur mencapai 2.000 meter.


Atas kejadian itu, sejumlah wilayah di Jawa Tengah dihujani guguran abu vulkanik. Beriku fakta-faktanya.

 BACA JUGA:

1. Kolom abu terbawa angin hingga Boyolali

Berdasarkan rekaman visual dari CCTV Jurang Jero milik BPPTKG-Badan Geologi memperlihatkan kolom abu vulkanik yang tinggi menyusul lava pijar dari kawah puncak Gunung Merapi. Kolom abu tersebut terbawa angin ke arah barat daya-barat-barat laut.

Relawan melaporkan hujan abu vulkanik dengan intensitas ringan terjadi di wilayah Desa Tlogolele, Desa Senden, Desa Suroteleng, Desa Jrakah, dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Hujan abu vulkanik terjadi sesaat setelah Gunung Merapi melepaskan APG.BACA JUGA:

2. Desa Klakah diselimuti abu

Kepala Desa Klakah, Marwoto, mengonfirmasi, hampir semua dukuh di desa tersebut terdampak abu vulkanik dengan intensitas ringan, namun situasi masih terkendali dan aman.

“Iya benar. Hampir semua dukuh di Desa Klakah terdampak abu vulkanik Gunung Merapi, namun intensitasnya tipis,” kata Marwoto melalui sambungan telepon dari siaran pers BNPB, Sabtu (2/12/2023).

“Sejauh ini masih aman. Karena memang kalau APG-nya kan ke arah barat daya. Jadi tidak terdampak APG. Klakah hanya terkena abunya saja,” imbuh Marwoto.



Follow Berita Okezone di Google News











 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *