JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan TERKAIT gempa yang bisa memicu aktivitas gunung api.
Pasalnya, beberapa waktu lalu sempat ramai di media sosial terkait isu gempa di Sukabumi yang dikaitkan dengan aktivitas Gunung Salak.
“Terkait (gempa) dengan (aktivitas) kegunungapian, juga tidak mudah sebuah gempa bisa memicu gunung api karena banyak faktor yang bisa dijadikan sebuah gempa itu bisa menyebabkan terpicunya aktivitas vulkanisme,” tegas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Senin (8/1/2024).
Daryono melanjutkan, sebuah teori bahwa gempa bisa memicu aktivitas gunung api, hal ini terjadi jika gunung api aktivitasnya sedang naik. Misalnya, produksi magmanya yang sedang meningkat. Sehingga, jika terjadi gempa maka berpotensi memicu aktivitas gunung api.
“Sebenarnya, ada teori bahwa sebuah gunung api itu bisa terpicu apabila gunung api saat itu sedang aktif ya, misalnya magmanya sedang produktif dan dia sedang terjadi aktivitas yang naik, maka itu bisa memicu,” ungkapnya.
Dia memberi contoh seperti halnya ketika terjadi gempa di Yogyakarta beberapa waktu lalu dan juga memicu aktivitas Gunung Merapi. Mengingat, pada saat itu aktivitas Gunung Merapi juga sedang mengalami peningkatan.
“Seperti yang terjadi Merapi saat terjadi gempa, Gunung Merapi di Yogyakarta bisa terpicu pasca gempa memang kondisi Gunung Api sedang aktif. Tapi kalau gunung apinya tidak sedang aktif, maka tidak akan terpicu,” jelas Daryono.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya