Foto Rektor UM Surabaya saat memberikan pertanyaan kepada Prabowo Subianto (Humas)
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Sukadiono yang juga berkesempatan sebagai panelis dalam uji public Capres-Cawapres memberikan pertanyaan kepada Prabowo Subianto terkait kesehatan dan kesejahteraan sosial. Dalam penyampaian gagasan yang dilakukan di At Tauhid Tower lantai 13 UM Surabaya tersebut Suko memberikan pertanyaan soal stunting.
Sukadiono menyoroti disparitas pendapatan di Indonesia, dengan menyebutkan kalau kekayaan dari 4 konglomerat setara dengan 100 juta penduduk miskin di Indonesia. Ia menegaskan pentingnya mengatasi kesenjangan sosial ini agar asas keadilan sosial dapat dirasakan oleh semua rakyat Indonesia.
Dalam pertanyaannya, Sukadiono membicarakan masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius. Menurutnya, meskipun angka stunting turun dari 24,4 persen (2022) menjadi 21,6 persen (2023).
Angka tersebut masih di atas standar yang ditetapkan oleh WHO (World Health Organization). Ia menyoroti kalau memberikan susu saat makan siang saja tidak cukup, mengingat pola makan rakyat Indonesia yang terdiri dari tiga kali makan utama dan camilan.
“Artinya ini harus ada tindakan yang betul-betul ekstrem agar angka stunting ini bisa di turunkan dan tentu yang sekarang ini kan target tahun 2024 itukan 14 persen, tetapi dengan kondisi disparitas tadi rasanya agak berat kan begitu, ini analisa saya sebagai seorang dokter, Pak Prabowo,” ujarnya.
“Nah ini yang kita lihat dan ini memang fakta di lapangan, tentu ini menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi bapak kalau terpilih sebagai Presiden RI 2024-2029,” imbuh Suko lagi.
Prabowo optimis bisa menekan angka stunting di Indonesia bila terpilih pada Pemilihan Presiden 2024. Prabowo bahkan menyakini bisa menurunkan angka prevelensi stunting menjadi 10 persen dari angka 21,6 persen saat ini.
“Saya yakin kalau saya diberi mandat tiga tahun setelah saya menjabat, saya percaya stunting akan di bawah 10 persen,” kata Prabowo saat menjadi pembicara dalam acara Dialog Publik Muhamadiyah di Universitas Muhamadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/11/2023).
Menteri Pertahanan itu mengaku optimistis persoalan kekurangan gizi bisa mendekati 0 persen. Sebab, dia berjanji akan memerhatikan gizi ibu hamil dan anak-anak Indonesia. “Idealnya tiga kali makan, kalau nggak ya minimal sekali, yang sekarang tidak dibantu sama sekali,” ucap Prabowo.
Prabowo mengatakan, program makan siang di sekolah akan menjadi salah satu cara mereka untuk pemerataan keadilan sosial, mengatasi kurang gizi, dan menyiapkan SDM ke depan. “Kalau kita lihat sekarang cukup banyak rakyat kita yang tidak sekolah, saya kaget dengan angka yang saya terima,” tutur Prabowo.
Soal pertanyaan Suko yang terakhir , apakah jika terpilih ia akan mengambil menteri kesehatan dari beground kesehatan, dengan tegas Prabowo menjawab bahwa ia akan mengambil putra-putri terbaik Indonesia yang memiliki kompetensi.